Komunitas Pena Dan Lensa

hjhh

Contoh Teks Berjalan dari Kiri ke Kanan
Komunitas Pena dan Lensa

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 27 Maret 2017


oleh :hadi ibnu sabiilillah 
Negara Indonesia berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila merupakan falsafah Indonesia dan mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda suku bangsa, agama, bahasa dan adat istiadat namun tetap satu jua.
Dasar pemerintahan negara Indonesia adalah Demokrasi Pancasila, arti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sedangkan Demokrasi Pancasila artinya demokrasi berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Pancasila mampu menjadi landasan dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang majemuk. Pancasila telah membimbing lahir batin perjalanan kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam pancasila tercantum kepribadian dan pandangan hidup bangsa yang telah diuji kebenaran, kekuatan, dan kesaktiannya, sehingga tidak ada satu kekuatan manapun yang mampu memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Sehingga Pancasila sejatinya adalah jatidiri bangsa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti “beraneka ragam” atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”.
Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Ketika berbicara tentang bangsa, saya sedikit teringat pendapat dari salah satu Ilmuwan yg pernah di jelaskan oleh guru PKN waktu di sekolah Madrasah yaitu Ernest Renanat (ilmuwan prancis) iya berpendapat bahwa bangsa adalah kesatuan jiwa. Jiwa yang mengandung kehendak untuk bersatu, orang-orang merasa diri satu dan mau bersatu. Artinya Bangsa dapat terdiri atas ratusan, ribuan, bahkan jutaan manusia, tetapi sebenarnya merupakan kesatuan jiwa. Apabila semua manusia yang hidup di dalamnya mempunyai kehendak untuk bersatu maka sudah merupakan satu bangsa.
Namun tanpa spiritualitas, masyarakat akan sulit menerima dan saling memahami perbedaan yang ditemuinya. Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa.
Perasaan prihatin atas terkikisnya penghargaan terhadap kebhinekaan dan kedamaian bangsa, yang muncul dalam bentuk disintegrasi dan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan apa pun. Disadari bahwa kebangkrutan kebangsaan seperti ini akan menyuburkan perasaan saling curiga dan berprasangka sesama saudara.
Kondisi ini akan menjadikan bangsa Indonesia semakin rapuh dan menghilangkan semangat kebersamaan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang. Atas dasar keyakinan bahwa secara bersama kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik, dan indonesia masa depan di tentukan oleh para pemuda dan pelajar masa kini, dengan harap pemuda lebih pintar lagi membaca lingkungan, membaca sosial, membaca kebutuhan alam dan mengkaji keagamaan, dari situlah lahir sikap toleransi antara sesama dan bhineka tunggal ika bukan hanya sekedar nama.


HIDUP SEHAT TANPA HOAX

Setelah berkembang pesat nya dunia teknologi sa'at ini, menyajikan banyak sekali berbagai aplikasi media sosial, membuat penggunanya sangat mudah sekali menerima informasi, menyebar informasi namun  di tengah derasnya berbagai arus informasi yang kita terima, kebanyakan dari kita tidak menyadari kalau berita yang kita baca itu kemungkinan besar Hoax (bohong).

Apalagi di zaman teknologi informasi dengan banyaknya pilihan sumber informasi yang bisa kita peroleh, baik itu dari media-media besar yang sudah mapan maupun media baru yang tumbuh pesat dengan sekali klik melalui halaman internet yang mereka miliki. Kalau sudah begitu, kita sebagai konsumen seringnya jadi bingung, berita dari media manakah yang sebaiknya saya baca? Sumber informasi dari media apakah yang bisa saya percayai kebenarannya? Masih mending ya kalau kita bersikap kritis seperti itu, biasanya justru tidak sedikit juga pembaca yang langsung percaya saja dan langsung men-‘share‘ informasi yang didapatkannya ke media sosial.

Begitupun menurut aktivis Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pegiat media dan Pemimpin Redaksi NU Online, Savic Ali menurutnya hoax seperti itu bisa memicu sentimen yang menguat antara kelompok dan bisa membahayakan hubungan antar umat beragama, atau antarwarga sebangsa," dalam Islam sebenarnya banyak ajaran-ajaran dan pelajaran penting mengenai bagaimana menghadapi berita atau kabar bohong.

Dalam konteks hadits kalau di kalangan orang Islam. Hadits itu ada sanad atau silsilah, keberurutan, riwayatnya samamatan--teksnya. Kalau sanad atau silsilah perawi atau periwayat hadits itu putus, atau diantara perawi-nya ada orang yang nggak bisa dipercaya, hadits itu kan otomatis derajat nya turun. Sama seperti sekarang. Tulisan yang nggak ada nama penulisnya ibarat hadits nggak ada perawi-nya, periwayatnya. Harusnya nggak bisa dipercaya. Kita bisa mengatakan kemasyarakat seperti itu. Jangan percaya tulisan yang nggak ada nama penulisnya," kata Savic ,

Cara-cara sederhana sesuai sejarah Islam itu diyakini bakal efektif untuk menerangkan ke masyarakat awam, khususnya kalangan Nahdliyin untuk bersikap bagaimana menghadapi berita-berita bombastis yang rawan kebohongan. Dan Masyarakatpun termasuk para pengguna media sosial yang harus mencerna informasi yang diterima. Informasi palsu (hoax) harus diwaspadai agar tidak disebarluaskan, karna jika kita tidak pintar membaca kabar berita dengan baik, yang ada kita akan melanggar dalam aturan undang-undang ITE.

Setiap pelanggaran memiliki konsekuensi hukum, baik dalam bentuk perdata ataupun pidana. Setiap orang yang merasa dirugikan oleh pihak tertentu yang berkaitan dengan hubungan sosialnya di duniamaya dapat mengajukan gugatan, baik bersifat perorangan ataupun kolektif, Peraturan Perundangan di Indonesia mengenai penyebaran kabar bohong:

Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi ElektronikPasal 28 (1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam TransaksiElektronik. (2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Undang Undang Nomor 1 Tahun 1946tentang Peraturan Hukum PidanaPasal 14 (1) Barangsiapa, dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya sepuluh tahun. (2) Barangsiapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, sedangkanla patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan ituadalah bohong, dihukum dengan penjara setinggi-tingginya tiga tahun. Pasal 15 Barangsiapa menyiarkan kabar yang tidak pasti ataukabar yang berkelebihan atau yang tidak lengkap, sedangkan ia mengerti setidak-tidaknya patut dapat menduga bahwa kabar demikian akan atau sudah dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi, tingginya dua tahun.

Salah satu tindakan hidup sehat tanpa Hoax telah di deklarasikan oleh bupati purwakarta, kang dedi mulyadi, beliau berkata dalam sambutan nya penggunaan medsos di daerahnya cukup tinggi. Sedikitnya, 11.000 pegawainya menggunakan medsos. Belum ditambah siswa, guru, pegawai swasta, dan warga lainnya, jumlahnya bisa lebih banyak.Untuk menghindari penyebaran kabar hoax, bapak bupati bersama ribuan pegawai dan guru di Purwakarta mendeklarasikan "Hidup Sehat Tanpa Hoax".Kegiatan ini tidak sekadar deklarasi atau seremonial. Namun ada beberapa langkah yang akan dilakukannya. Di antaranya, melalui Dinas Infokom, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada sekolah apa itu berita hoax, apa bahayanya menyebarkan berita atau postingan hoax, dan tidak ada asal share berita yang dibaca. Apalagi berita yang enggak dibaca isinya. Baca judulnya doang, heboh, langsung share,” terangnya.

Dalam sosialisasi itu akan dijelaskan pula situs-situs yang bisa dipercaya dan situs yang belum tentu kebenarannya.Ia berharap dengan cara tersebut, masyarakat bisa memanfaatkan media sosial dengan lebih positif. Untuk menghindari berita hoax, pihaknya akan membuat lebih banyak situs resmi. Dirinya pun meminta Kementerian Agama dan beberapa institusi di Purwakarta melakukan hal yang sama.“Mari menggunakan medsos dengan lebih bijak. Dikutip dari kompas.com

Pelajaran  dari melihat banyak kasus yang telah terjadi, walaupun banyak pelanggaran dunia maya yang belum terjerat hukum ,namun alangkah lebih baiknya jika kita bisa menjaga diri dan mengantisipasi, karena pada dasarnya semua bersumber pada pengendalian etika, jangan sampai kita menjadi salah satu manusia maya yang terjebak pada kasus hukum cybercrime karena ketidaktahuan kita. Jangan pula menjadi pemabuk maya, seperti diungkapkan oleh John Naisbith. Tetaplah menapak pada realitas, mari hidup sehat tanpa hoax, karena dengan cara hidup sehat tanpa hoax adalah salah satu bentuk wujud bahwa kita mencintai indonesia dari orang-orang yang akan menodainya.

Rabu, 01 Maret 2017


Oleh: Hadi Ibnu sabilillah (Mahasiswa STAI-NU dan
wakil sekretaris  PC IPNU Purwakarta)
Melibatkan kembali para pelajar dan sebaris kalimatnya “pelajar”, pernahkah rekan merasa bangga di panggil pelajar? Atau merasa bersalah? Atau mungkin, rekan merasa gengsi saat di panggil seorang pelajar?, menjadi pelajar bukan hanya menjadi seorang yang mempunyai label pencari ilmu yang mempunyai aturan belajar, sekolah misalnya, pesantren misalnya atau kampus misalnya, berbicara pelajar berarti membicarakan masa depan penerus bangsa, calon pemegang estapet kepemimpinan.
Di zaman yang serba modern ini, membuat prilaku kebiasaan manusia kian pesat berubah, ‎Sehingga membuat psikologi manusia cendrung lebih pasif, Dan mengakibatkan para pelajar menjadi dampak dari modernisasi yang terjadi, sebuah oragnisasipun tidak akan  diam melihat hal ini terjadi, sehingga kini membangkitkan kembali semangat  organisasi kepelajaran, ikatan pelajar nahdlatul ulama  yang tersingkat menjadi IPNU ini.
Ipnu adalah organisasi kepelajaran di bawah naungan jamiyyah nahdlatul ulama, Selain itu, Ipnu menjadi tempat berhimpun, wadah komunikasi, wadah aktualisasi dan wadah yang merupakan bagian integral dan potensi generasi muda Indonesia secara utuh, Oleh karena itu keberadaan IPNU memiliki posisi strategis sebagai wahana kaderisasi pelajar NU sekaligus alat perjuangan NU dalam menempatkan pemuda sebagai sumberdaya insani yang vital, yang dituntut berkiprah lebih banyak dalam kancah pembangunan bangsa dan negara.
Hal seperti ini harus kita selesaikan, Seperti kata-kata seorang ilmuwan yang hidup pada abad ke 20, yaitu albert einstein beliau berkata,
“Sudah saatnya cita-cita kesuksesan diganti dengan pengabdian”,
Dalam pandangan penulis, hal ini pelajar harus menyeimbangkan cita dan cinta dan mengaplikasikan nya, cita-cita untuk masa depan dan cinta, terhadap tanah air (pengabdian), dua hal ini menjadi tawaran untuk para pelajar, agar meminimalisir dampaknya kenakalan remaja.
Organisasi yang lahir pada Tanggal 24 februari 1954, dan sudah berumur 63 tahun di tahun 2017 ini, harus menjadi perangkat perang melawan kenakalan remaja, yang dampaknya dari tahun ketahun pelajar menjadi tidak mengenali status dirinya sebagai seorang pelajar, oleh karena itu ipnu adalah Ruh bangsa indonesia yang akan menghidupkan estapet kepemimpinan bangsa dan Generasi penerus para Ulama, kenakalan pada pelajar terjadi karena kurangnya menjiwai dirinya sebagai seorang pelajar.
Pelajar adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, faktanya membuktikan bahwa para pelajar di Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa ini.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi pada para remaja saat ini,antara lain kasus narkoba, kejahatan, pergaulan bebas, free sexs hingga membuat korban Hamil dan Menikah di usia dini dan lain sebagainya. Peranan pelajar dan mahasiswa tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan melanjutkan cita-cita bangsa ini yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu.
Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh rekan-rekan pelajar saat ini, Para pelajar adalah masa depan Bangsa ini, Karena itu, setiap pelajar Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan factor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan Negara kesatuan republik indonesia dan tetap menjaga jutaan tradisi kebudayaan lokalnya.‎

Entri yang Diunggulkan

Oleh: Hadi Ibnu sabilillah (Mahasiswa STAI-NU dan wakil sekretaris  PC IPNU Purwakarta) Melibatkan kembali para pelajar dan sebaris ...