Komunitas Pena Dan Lensa

hjhh

Contoh Teks Berjalan dari Kiri ke Kanan
Komunitas Pena dan Lensa

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 24 April 2017

Tingkatkan ekonomi, Sties Darul ulum gelar workshop kewirahusahaan


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah (STIES) Darul Ulum yang bertempat di Jl. Veteran No.150-152 Ciseureuh, Purwakarta Menggelar Workshop Entrepreuneurship sekaligus praktikum Kewirausahaan untuk mahasiswa semester 6. Minggu, (23/4)

Kegiatan workshop ini di ikuti oleh seluruh mahasiswa STIE Syariah Darul Ulum, Adapun untuk acara praktikum di khususkan untuk mahasiswa semester 6.

Ahmad Damiri S.sy M.Ag selaku ketua kampus STIE Syariah Darul Ulum melontarkan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang banyak manfaatnya terutama bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha. "Kegiatan workshop ini sangatlah bermanfaat, supaya menjadikan mahasiswa kelak dimasa depan ahli dalam berwirausaha, karena kami mengundang para ahlinya juga dalam bidang ekonomi syariah/lembaga ekonomi syariah (Takaful)". Ujarnya

Di ketahui Kegiatan Workshop entrepreuneurship ini bekerjasama dengan 10 Lembaga Ekonomi syariah sekaligus penandatanganan kesepakatan kerjasama (MOU).

"Ya, Workshop Entrepreuneurship ini bekerjasama dengan 10 lembaga Ekonomi Syariah dan lembaga lainnya Seperti Asuransi Syariah, Percetakan bahkan lembaga yang ada pertama kalinya di indonesia yaitu Kontraktor Syariah". katanya.

Untuk praktikum Kewirausahaan sendiri di laksanakan usai acara workshop Entrepreuneurship, dimana yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mahasiswa semester 6. "Setelah acara workshop selesai kami mengadakan praktikum kewirausahaan yang mana kegiatan ini di adakan setiap tahun sekali, dalam praktikum ini kami sengaja memerintahkan mahasiswa semester 6 membentuk per kelompok untuk mempresentasikan hasil usahanya di depan para penguji". Ujar ketua STIE Syariah Darul Ulum.

"Kami akan memberikan anggaran dana kepada kelompok praktikum yang berhasil mempresentasikan hasil usahanya dengan baik dan menarik perhatian dari penguji". Imbuhnya.

Beliau berpesan usai acara ini ingin menciptakan SDM lulusan yang unggul dalam bidang ekonomi syariah, terus menggali potensi, terus menggali kemampuan dan pengetahuan mahasiswa dalam hal wirausaha dan bisa mempraktekan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari supaya mahasiswa menjadi orang yang sukses ke depannya.

Kamis, 20 April 2017

cinta dan alam


Oleh : Hadi Ibnu sabilillah albulaqi singaperbangsa

Alam mengacu kepada fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara umum. Skala alam terbentang dari sub-atomik sampai kosmik, kehidupan manusia kerap dihantui oleh wajah murung alam yang kian tidak bersahabat dan sering menuai murkanya di bumi. Anomali lingkungan adalah bukti nyata yang membuat manusia berpikir bahwa alam telah menciptakan dilema dan musibah besar bagi keberlangsungan dan keselamatan hidup manusia. 

mengenai musibah banjir yang terjadi beberapa wilayah indonesia sudah merupakan bentuk bencana yang memilukan sekaligus meminta perhatian kita semua. Dalam arti kata bukan hanya tugas pemerintah semata, akan tetapi memerlukan tanggung jawab kita semua untuk bersama-sama menanganinya. Hal yang perlu digarisbawahi bahwa banjir sesungguhnya bukanlah penyebab, banjir hanya sebagai akibat kerusakan lingkungan.

Bencana banjir yang melanda saat ini jelas memperlihatkan kerusakan lingkungan kita yang sudah memprihatinkan. Tidak hanya dipicu oleh curah hujan yang tinggi namun persoalan adalah karena area resapan air di permukaan bumi ini semakin sedikit,sehingga daerah air yang ada pun tak mampu menampung air hujan.

Oleh karena itu terjadi ketidak seimbangan alam apalagi hutan banyak yang rusak karena penebangan, dan di perparah dengan membuang sampah sembarangan, Ini menjadi pelajaran untuk kita semua agar lebih cinta terhadapa alam dan memanfaatkan lingkungan hidup, dan sumber daya alam, karna dengan cintamu kepada alam, alam akan membalas cinta nya .dengan memberimu lingkungan yg harmonis. 

Mana? kemana?!


Oleh : Budi Hikmah

Menetap di tanah ini bagai terjebak di dalam istana
Berteriak meminta tolong hanya menggema ke telinga,‎
Dalam kemegahan aku kelaparan
Tak berdarah-darah tapi aku merana
Katanya kaum intelektual itu yang akan jadi pengubah
Katanya mereka generasi penerus, generasi pengontrol‎
  
Dimana gerakannya?‎
Bukan aku mendengarnya, malah moralnya dipertanyakan kini,‎
Saling menjatuhkan saling mementingkan
Tak peduli aku yang dalam penderitaan
Janji-janji menyelematkan sampai mensejahtrakan
Aku dibuat menunggu seolah biar aku mati perlahan Bagaimana ini wahai kaum intelektual
Apa tindakanmu tertahan oleh mulut besarmu sendiri
Dalam deritaku disayat penguasa istana, aku dibuat lebih menderita kala menoleh ke balik jendela
Ternyata kau tak pernah pandai
Tak pernah bisa diandalkan
Moralnya tergerus lalu dibudayakan
Tak munculkan karya tak bergerak sebagai pembela kebenaran
Lebih sering menenggak air di dalam botol daripada menuangkan tinta di dalam pena  Kau hanya menahan ngantuk untuk bersungut-sungut saja Sedang enggan menahan ngantuk untuk bersujud Keintelektualan itu bagai fiksi saat kau sama sekali tak mampu membukakan pintunya,‎
   Sedang pedoman hidup kalian telah menunjukkan bahwa : "Bertaqwalah, niscaya Aku berikan jalan keluar!" [65 : 2]
***
Bangunan yang megah tak senantiasa berarti istana
Ternyata aku sedang di dalam gedung tua yang kekayaannya itu tinggalah sejarah
Lebih baik aku diam di ketaqwaan sekarang
Terlepas muaknya aku terhadap pertikaian-pertikaian orang berkepentingan
Lebih baik aku diam lalu bersujud sebagai wujud ketaqwaan
   Boleh saja terlantar di dalam tanah air ini
   Betapa aku yakin bahwa jalan keluar dari-Nya itu akan membawaku meninggalkan kefanaan ini,
   Dan atas rahmat-Nya menjadikan manusia yang beruntung untuk berjalan menuju kebahagiaan yang kekal abadi di hari kemudian‎

Meriah! peringati hari kartini dengan pemuda aktivis purwakarta




Purwakarta kopel-, Peringati Hari kartini, hari bumi dan hari buku, pengurus besar perhimpunan mahasiswa purwakarta (permata), Dan para Komunitas serta Badan exsekutif Mahasiswa (BEM) se-purwakarta, siap untuk memperingatinya, sabtu (22/4), mendatang.‎
Kegiatan ini bertempat di komunitas adventure saung gede, situ wanayasa desa wanayasa, purwakarta.‎
“Kegiatannya ada lomba puisi kategori umum, bincang dengan Komunitas Se-Purwakarta, Launching Novel “Bukan Cerpan?!”, Musikalisasi Puisi, Live Mural (Melukis), Teatrikal Hari Kartini, Pohon Harapan dan akan di meriahkan oleh Band dari bandung”. Ujarnya Desyana selaku panitia pelaksana.

“Kegiatan ini sangat penting untuk silaturohmi dengan Komunitas Se-Purwakarta dan BEM Se-Purwakarta, menghargai Pahlawan Emansipasi Wanita “Kartini”, melestarikan dunia Sastra di Purwakarta, Evaluasi minimnya minat Literasi dan Evaluasi Prilaku manusia terhadap Alam dan Bumi di Purwakarta”.Tutur Ketua Umum PB PERMATA Dion Murdiono.
Organisasi Mahasiswa Purwakarta dan Komunitas harus hadir ditengah-tengah masyarakat agar terasakan perannya oleh masyarakat, “Semoga acara ini akan terlaksana dengan memberikan kemanfaatan bagi Tamu Undangan, Mahasiswa, Komunitas dan BEM Se-Purwakarta”. Bebernya,Dion Murdiono.
Koordinator komunitas pena dan lensa (Kopel) purwakarta, Hadi ibnu mendukung penuh acara tersebut, " acara seperti ini sangat langka", imbuhnya
Lanjut hadi, semoga kedepannya akan ada kerjasama yang rutin antara organisasi/komunitas se-purwakarta, selain menjalin silaturahmi kegiatan seperti ini sangat dinanti-nanti oleh  purwakarta sendiri, karena melihat kebelakang ini, pemuda yang sangat pasif dalam mengenang dan menumbuhkan rasa kecintaannya kepada para pejuang bangsa, dan tanah air indonesia ini.
"Semoga ini awal dari kebangkitan pemudan purwakarta",Tandasnya hadi. (His)

Rabu, 19 April 2017

Sukses Itu "Katanya" Berasal Dari Kampus.


      Oleh. :  Faisal Rahman Yamin

     Kita sedari kecil diajarkan oleh orang tua dan guru-guru kita, bahwasanya pendidikan adalah salah satu upaya meraih mimpi di masa depan,  Benarkah demikian?
    Kampus adalah tempat kita belajar, Mencari ilmu demi bekal di masa depan, harapan sukses ketika muda adalah cita-cita dan impian orang tua kita, bahwa menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi seolah jaminan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, Persepsi seperti ini adalah jelas keliru, nyatanya banyak lulusan-lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan penghasilan dari pekerjaan yang di harapkan.
Entahlah apa penyebabnya,! Persepsi seperti itu yang membuat kampus seolah-olah sebagai mesin pencetak tenaga kerja. Orang tua kita lupa, bahwa ada yang lebih fundamental dari pada mendapatkan pekerjaan: Yaitu tanggung jawab sosial. Sejatinya mahasiswa sebagai insan terdidik dilingkungan kampus, baik itu status Negeri/Swasta memiliki banyak tanggung jawab terhadap lingkungan sosial nya. 

Kesenjangan sosial, kemiskinan, dekadensi moral bahkan terlalu banyak untuk disebutkan, adalah tanggung jawab mahasiswa sebagai "Agen Perubahan". Kita (Mahasiswa) terlalu disibukkan dengan aktivitas sebagai masyarakat yang konsumtif, mementingkan diri sendiri, dan apatis terhadap lingkungan sosial. Hal inilah yang merubah cara pandang kita, membiarkan semua itu terjadi. Egoisme seperti ini adalah kemunduran yang akut, lebih berbahaya daripada ledakan sebuah Bom.

    Kekhawatiran pasca lulus di Perguruan Tinggi, kita disibukan melamar pekerjaan kesana-kemari, ke perusahaan satu ke perusahaan lainnya, ke instansi pemerintah atau ke lembaga swasta. Siklus alam seperti ini yang melahirkan ketidak pedulian, serta terkesan memaksa. Kekhawatiran ini semakin menjadi ketika orang tua kita menuntut segera bekerja, menikah, punya anak, hidup bahagia serta punya banyak uang.
Apakah kampus sebagai media untuk mengumpulkan uang? Apakah kampus menjamin anda untuk sukses? Apakah kampus dapat menjawab keresahan masyarakat yang tertindas? Dan apakah kampus dapat menjadikan anda memiliki jabatan? Jawabannya adalah Tidak!! 

Sungguh naif nya kita sebagai insan yang terdidik Masuk perguruan tinggi sebenarnya hanya meningkatkan status sosial semata, terkesan sebagai insan terdidik di Masyarakat, padahal jarang sekali berbuat kebaikan untuk masyarakat sekitar, jangankan berbuat kebaikan, diajak berbuat untuk masyarakat sekitar pun berpikir dua kali. Lebih asyik bermain gadget daripada bermain kata dengan sesama, lebih asyik berselancar di internet, daripada berselancar menguatkan relasi. Apakah itu bibit kesuksesan?

     Kesuksesan yang sebenarnya bukan dari hal yang disebutkan diatas. Kesuksesan yang sebenarnya adalah ketika kita manusia dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Peduli terhadap sesama adalah sebuah kepuasan yang lahir dari dalam jiwa. Menjadikan kampus sebagai basis penguatan intelektual, menjadikan kampus sebagai lalu-lintas pertukaran gagasan dan ide. Itulah kesuksesan yang sebenarnya, bukan materi yang menjadi bahan acuan kesuksesan, otak kita sudah dinodai oleh pikiran-pikiran dangkal.‎

budi hikmah, terbitkan novel perdana


kopel,purwakarta-. Budi hikmah mahasiswa sekolah tinggi teknologi (STT) Wastu kancana, program studi teknik industri 2016, yang aktif di lembaga pers mahasiswa stt wastu kancana, berhasil terbitkan sebuah novel perdananya yang berjudul "bukan cerpen".

budi mengaku, sengeja saya menulis novel yang bercerita tentang pendidikan dan nasionalisme, karena untuk membangkit jiwa nasionalis dan peduli akan pentingnya pendidikan,sabtu
(15/4/17).

Novel perdana yang berjudul “Bukan Cerpen” ini  telah diterbitkan di salah satu penerbit CV. Mazaya Publishing House Tasikmalaya, Jawa Barat, "untuk sementara buku ini bisa di baca di sekretariat lembaga pers mahasiswa stt wastu kancanya, paparnya.

buku “Bukan Cerpen” ini, lanjut dia, saya terinspirasi dari novel ” Laskar pelangi” ‎Karena sepertinya kita rindu akan tulisan yang menceritakan tentang pendidikan dan nasiobalis, imbuhnya
Semoga buku tersebut dapat bermanfaat dan bisa memotivasi para pelajar dan mahasiswa untuk rajin membaca buku dan menulis, saya sedang terbitan buku kedua saya,yang masih dalam proses redaksi di salah satu penerbit bandung, dengan judul “5 Menit Untuk Masa Depan”, tandasnya. (had)

Entri yang Diunggulkan

Oleh: Hadi Ibnu sabilillah (Mahasiswa STAI-NU dan wakil sekretaris  PC IPNU Purwakarta) Melibatkan kembali para pelajar dan sebaris ...