Komunitas Pena Dan Lensa

hjhh

Contoh Teks Berjalan dari Kiri ke Kanan
Komunitas Pena dan Lensa

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 23 September 2017

kopel purwakarta akan kembali menggelar malam puisi di ulang tahun Stie Muttaqien ke 16






Kopelpurwakarta.news- Komunitas Pena dan Lensa (KOPEL) Purwakarta akan kembali menggelar malam puisi purwakarta, pada hari Rabu (27/09/2017) mendatang di halaman kampus STIE Dr Khez Muttaqien.

Kegiatan ini digelar kembali dalam memeriahkan ulang tahun Stie Muttaqien yang ke-16, dengan rangkaian kegiatan dari tanggal (26/09/2017) sampai (01/10/2017).

Sansan Ramdani selaku Ketua BEM Stie Dr Khez Muttaqien mengatakan, Kegiatan ini adalah kerjasama BEM Stie Muttaqien dengan KOPEL Purwakarta didalam kegiatan memperingati Hari jadi Stie Muttaqie yang ke -16, Ujar sansan saat di wawancarai, Minggu (24/09?2017).

“Semoga  dengan kegiatan ini mahasiswa purwakarta, khususnya mahasiswa Stie Muttaqien dapat membangkitkan bakatnya dalam bidang sastra dan seni,” katanya.

Ini adalah kegitan malam puisi purwakarta yang akan kita gelar sebulan sekali dimanapun itu tempatnya, Ujar Hadi Ibnu Sabilillah selaku Ketua koordinator KOPEL Purwakarta saat di wawancarai disekretariat KOPEl Purwakarta yang bertempat di Gang Mekarsari 2 Maracang.


 “Alhamdulillah di bulan september ini kita bekerjasama dengan BEM Stie Muttaqien dalam rangkaian hari jadi yang ke 16 tahunnya, sebelumnya bulan agustus kemarin kita menggelar malam puisi di kampus Sties Darul Ulum”

Tempat kegiatan malam puisi ini tidak menentu dalam perbulan nya, tapi untuk bulan bulan kedepan ini kita akan usahakan fokus keliling kampus purwakarta terlebih dahulu.

“Malam puisi ini terbuka untuk umum, kenapa kita fokus terlebih dahulu keliling kampus, karena kita ingin  mengajak mahasiswa-mahasiswa untuk menjadi kontrol sosial, dengan melalui dunia literasi ini adalah tugas mereka” Tandasnya (His)

Jumat, 22 September 2017

Secangkir kopi keriduan,"Kopi kurang manis"




OLEH : HADI IBNU SABILILLAH


Kopi kurang manis

Ada kekurangan pada secangkir kopi waktu itu, pada rasa yang berbeda, pada suasana yang tak rela,pada hujan yang tak reda, sedetikpun melupakan kemanisan senyumnya

Kegembiraan selalu datang di sela-sela waktu yang tidak bisa diketahui, begitupun sama dengan kesedihan, Ada yang berbeda dari hari hari biasanya dan ada yang berbeda di prasa dan rasa sebelumnnya, wanita yang kusebut ukhty itu benar-benar menghilang tanpa kabar, meninggalkan kerinduan yang hidup dalam jejak jejak langkahnya ditempat yang pernah dia singgahi,aku tidak sadar senja sore itu telah kembali membawaku tersesat didalam ruang kerinduan, Aahhh.... bodoh !!!,  pantas saja sore ini semuanya serasa berubah dan berbeda, ternyata kopi sore itu kurang manis. Tidak manis dengan seduhan kopi kopi sebelumnya, aku kembali diam dan termenung kembali kepada ingatan masa lampau, aku mendengar dia memanggilku dan membisikan pesan pesan yang pernah aku tangkap  oleh telinga ku, “A hadi, tetaplah menjadi diri sendiri, sederhana,dan apa adanya. namun ketika aku membuka mata,  itu hanya rindu rindu yang berwujud kesunyian, rasanya aku seperti di permainkan oleh malam, di koyak koyak oleh sunyi yang dendam kepadaku.

Ada rindu di dinding dinding kamarku

“Ada diantara yang tiada menjelma hawa.
Laki laki, jujur saja seperti tercambuk dan tersiksa
Malam malam ku adalah malam malamnya
Ada rindu di dinding dinding kamarku, tentang mu.

Hawa , hawa, hawa, dan adam.
Itu yang pernah diucapkan oleh sang baginda
Hawa, hiduplah kau dengan tulang rusuk ku.
Bersenandung hidup bersamaku, menebus rindu kekusaannya.

Hawa, ada rindu di dinding dinding kamarku tentangmu
Rindu yang bertuliskan sajak dan puisi untukmu
Rindu yang berbentuk do’a harap untukmu
Dan rindu atas nama, aku lalala padamu.

Tidak terasa waktu menunjukan jam 01:26 Wib, malam semakin berlarut jiwa ku semakin nyata berdiskusi dengan suara detik-detik jam dinding yang terpasang dikamarku, bernyanyi riang bersama suara suara jangkring tengah malam, aku bertanya kepada semesta, apakah ini adalah kerinduan? Yang banyak orang orang bincangkan, merindukan peristiwa-peristiwa hdup yang telah terjadi, merindukan yang telah tiada,  merindukan waktu waktu yang tidak bisa di ulang kembali? Apakah rindu sebuah peristiwa yang membahagiakan seseorang, atau sebaliknya?, menyedihkan dan membuat orang itu tersesat didalam kehidupan ruang yang selalu tentang hal-hal yang dirindukannya itu?, angin menyapa telingaku, seperti ada sesuatu yang akan di sampaikan oleh semesta kepadaku, aku diam, dan termenung lagi mensiasati gerak  gerik semesta. Seketika aku diam, pikiranku menangkap sebuah pernyataan yang begitu susah untuk aku definisikan. Mungkin ini jawaban dari semesta“Rindu itu seperti kabut, ketika jauh terlihat amat tebal segumpalan putihnya, namun ketika sudah kau dekati kabut itu akan menghilang”, yaaaps.!!! Menuurutku rindu-rindu yang digemari oleh para pecandu, seperti waktu waktu yang sudah aku lewati pada waktu lalu, tak sabar ingin berjumpa dengan gadis itu, namun ketika berjumpa dengan nya, semua memudar bergantian dari rindu rindu menjadi obrolan obrolan yang kaku.

Waktu adalah hati dari sebuah peristiwa, yang aku  ingat ketika aku menikmati sebuah peristiwa yang terjadi adalah waktunya, seperti ketika aku menikmati secangkir kopi ini, yang aku ingat adalah kamu (Ukhty), serbuk serbuk hitam yang  menjadi cairan hangat dengan rasa ke khasanya ini membawaku kepuncak ketenangan, ini adalah penawar, obat obat disaat aku merindu berat. Sebelum aku terlelap dan hidup kembali di alam alam mimpi, semesta berpesan kepadaku melalui daun daun pohon yang jatuh berterbangan di hempas angin, “Tetap jaga pohon pohon ku” sebaliknya aku berpesan kepada semesta di sepi malam ini , “tetap jaga udara udara ku,aku hidup menikmati cantik dan fana mu dengan udara dan udara pula yang membuat aku cepat menua”.

Kemarau
Kemarau
Rindu rindu terbang mencari telaga perjumpaan
Kemarau
Hiuk piuk nyanyian nyanyian sunyi merdu di bawakan segerombolan angin malam
Kemarau
Manusia manusia meninggal dengan perlahan, diatas gurun kegelisahan dampak kekemarauan rindu panjang
Kemarau
musim panjang seperti waktu waktu yang sudah terlewat
Dengan penuh harap yang diselimuti doa doa manusia berhati suci.
Kemarauku kini panjang, seperti rindu rindu yang terkekang


 Next>>>

Sabtu, 16 September 2017

tonton..!!! Keindahan puncak gunung parang


OLEH : M Kiki
Kopelpurwakarta.news- Salah satu keindahan destinasi wisata purwakarta, Lokasi gunung Parang purwakarta.

"Ketinggian gunung parang, yang indah dan sejuk". (His)


Video Dokumenter, Polibisnis Berbagi dibulan Ramadhan




OLEH : IDAM (Penggiat UKM Polaroid Polibisnis Dan Kopel Purwakarta)

Kopelpurwakarta.news- Dokumenter kegiatan POLIBISNIS berbagi, pada waktu bulan ramadhan 2017, beberapa bulan yang lalu.

Kegiatan ini di gelar oleh BEM POLIBISNIS, dengan membagikan makanan untuk sahur kepada masyarakat purwakarta yang ada di sekitar pinggir jalan kota purwakarta. (His)

Kopelpurwakarta.news | Berita karya pemuda purwakarta

Jumat, 15 September 2017

Aku dan Rakyatku



Aku dan Rakyatku

OLEH : Hadi Ibnu Sabilillah


aku datang dipanggil kesedihan
desaku terbanjiri oleh lautan air mata
menangis rakyatju terdzolimi penuh canda.
tuan menari diatas semua, rakyat menangis bercucuran derita

aku datang dengan sejuta diam
aku adalah pahlawan yang kesiangan
tuan membungkamku, membodohiku dengan selembar uang
rakyatku saling membunuh penuh kebingungan

kau tolol mulai berkoar, tanpa tindakan yang menyenangkan
aku dibutakan oleh selembar uang, kekuasaan dansenyuman rayuan gombal

haiiiii....domba domba.
Adulah aku jangan rakyatku yang kau adu adu

Yang salah dibenarkan yang benar di salah-salahkan
Aku datang, kita datang kami semua datang
Jeritanku tak akan membalas kedzoliman mereka.
Tuan tuli tak mendengar layak tai, tuan buta tak melihat layak babi yang buta

Tuhaaan....
Angkat aku menjadi dewamu, malaikat malaikat tak bersayap.
Melindungi yang lemah, mengadili yang tak teradili
Merangkul yang terpukul

Purwakarta, 15 juli 2017

Kusaksikan Malam dari Matamu


Kusaksikan Malam dari Matamu

OLEH : AM Goenapian

Gorden-gorden tak membiarkan mataku
bersaksi
perihal tumpahan pekat
sendiri

Lampu nyala di tubuh
Kunang-kunang mengenang kening
Tempat basah cerita melepas penat

Dari sunyi
Aku mencatat nama
sebelum pintu memperlihatkan diri;

Meja berkain biru
tivi penyamar sunyi.

di sebuah bola, kisah-kisah memutarkan diri
menuruni lekuk mata, dan
jurang pipi

di hadapanku pohon tumbuh
dedaunan jatuh dahan awan hampir patah

jam di kepala memberi kabar
sepi lebih lama tinggal dari nyeri
seusai perempuan menjatuhkan
hujan warna hitam
dari  bola matanya

Purwakarta, 4 Agustus 2017


Biodata:
AM Goenapian adalah nama pena dari Ade Gunawan, Pria kelahiran 28 Maret 1995 di Purwakarta.

Kamis, 14 September 2017

Ingin tau keadaan pasar rebo? Tonton disini


OLEH : BAGUS IRIANDI

Kopelpurwakarta.news- Kesan Pasar Rebo Purwakarta yang berlokasi di Jalan Kapten Halim Kelurahan Nagri Kidul.

Pasar tradisional ini adalah pasar yang terletak sangat strategis di purwakarta

"Tempat senyum senyum sederhana dan tempat orang kecil yang survive di tengah pasar modern yang kian menjamur", Tutur bagus. purwakarta Jumat (15/09/2017). (His)

Satu jam untukmu



Satu Jam Untukmu

OLEH : Muhammad Kiki Lutfi

Hening. Seperti tidak ada kehidupan, hanya saja jarum jam dinding itu yang masih dan terus berputar. Selebihnya, terdiam kaku.
Pernah aku rasakan kebahagiaan itu dalam kenyataan. Tetapi waktu, membawaku pergi dan berlalu dari kebahagiaan itu.
Dulu memilikimu adalah sebuah kenyataan. Namun kini, memilikimu hanyalah sebuah khayalan. Aku sadari, kepergianmu karena aku. Karena kebodohanku dalam menjaga hati dan perasaanmu. Seringkali aku membuatmu menunggu, karena dengan sengaja seharian aku tidak mengabarimu. Seringkali aku membuat harimu tidak menyenangkan, karena dengan sengaja aku tidak menepati janji. Dan seringkali aku membuat  air matamu berjatuhan, karena dengan sengaja aku menggandeng perempuan lain dihadapanmu.
Kala itu, aku mengnganggap bahwa kamu akan terus bertahan untukku. Karena yang aku tahu kamu sangat mencintaiku. Tetapi ternyata aku salah menduga, bahwa cinta yang besar pun akan pudar dan hilang, jika cinta itu tidak dihargai.
Setelah kepergianmu, hari hari yang aku lewati terasa sepi. Tidak ada lagi pesan singkat bernada kekhawatiran yang mendarat ke ponselku, tidak ada lagi celotehan amarah yang berebutan masuk ke telingaku, dan tidak ada lagi penyesalan dalam hati saat aku tahu bahwa kamu cemburu.
Bagiku kepergianmu adalah sebuah tamparan yang menyadarkanku. Menyadarkan aku bahwa hati bukan untuk disakiti, dan terlebih adalah bahwa cinta untuk dijaga.

Kamis, 14 September 2017.

Halte bis dan balada september




Halte bis dan balada september

OLEH : YAYU NURHASANAH



#
Halte bis sepi. Atapnya menjatuhkan air bekas hujan semalam, lumut menempel sembarangan pada bangku yang tak pernah ada orang yang mau duduk disana------ barangkali hanya aku yang mau. Duduk mematung seperti tak waras, pandanganku menjurus pada kerikil di trotoar, tapi hatiku berlari jauh entah kemana. Ah, Kinan mungkin kau baru tahu di dunia ini ada perempuan yang menulis sajak galau sepertiku; karena biasanya sajak yang berisi harapan ditulis oleh lelaki untuk Siti, atau Laila. 

#
Musik-musik indie berjudul senja dan kopi-- bahkan aku muak mendengarnya. Sebab senja selalu berisi tentang perpisahan, dan kopi adalah obrolan tentang manis pahitnya hidup (yang selalu begitu-begitu saja) tak pernah kudengar lagu tentang filosofi koin yang diketuk kondektur pada kaca jika mobil bis susah sampai tujuan atau mengapa tukang sapu tangan selalu menjajakan barang diatas paha penumpang lalu mengambilnya lagi? Halte bis masih bisu, menungguku untuk lekas angkat kaki kemudian meninggalkan bangku dalam keadaan sunyi.

#
September bagiku tak pernah setabah bulan juni yang selalu dikisahkan sapardi. Bulan ini selalu diisi orang-orang tidur "wake me up when september ends...." begitulah kira-kira alunan musik yang sering kudengar dari playlist musik kafe atau warung pinggir jalan begitu september akan berakhir, bahkan anak muda berambut gondrong meneriakkan lagu ini di pinggir alun-alun kota, entah menghayati atau menghilangkan depresi.

#
Kinan, cintaku. Sebenarnya aku merasa sangsi untuk mengakui kalau perempuan bisa gila hanya karena takut cintanya bertepuk sebelah tangan. Kupikir, ini adalah sebuah pesimis yang paripurna. Kebutaan dan kebodohan untuk menafsirkan debar-debur yang terlalu cepat bermuara. Kin, kalau nanti kau menyuruhku berpuisi, barangkali aku akan berubah menjadi kahlil gibran versi wanita.

#
Halte dan coretan *viking the jak anjing* tetap sunyi. Tak ada yang lewat hanya untuk sekedar berjualan tahu lontong atau anak kecil yang menangis karena kehilangan mama. Semenjak september, halte ini benar-benar sepi. Aku mengutuki greenday diam-diam karena telah menyihir manusia menjadi tertidur saat september dan terbangun di akhir bulan. Yang jadi perkara, kenapa hanya aku yang terjaga?

Terjaga
        Aku
Pada
     September
Sialan
     Cerita-cerita
Nina bobo
      Tidurkan 
Aku
     Bersama
Cinta
      Yang
Menyerah

#
Sayangku, mungkin 5 menit lagi aku akan pergi. Sebab jika terlalu lama disini, kau akan datang tanpa meninggalkan kesan apa-apa. Dan aku akan patah lagi untuk yang kesekian kali.

Kinan, Halte ini akan kembali ramai saat kau melihat coretan ini.


14 September 2017
Untuk kinan yang kusamarkan.

Rabu, 13 September 2017

Cerpen, Pelacur yang suci




Pelacur yang suci.

OLEH             : HADI IBNU SABILILLAH

Waktu itu masih seperti waktu waktu sebelumnya bagi mereka, aktifitas yang sangat  tak waras. Dalam satu adegan ada seorang manusia sebatang kara, menikmati waktu waktu yang tak sama dengan manusia manusia disekitarnya dengan kebiasaan kebiasan yang tak seperti manusia biasanya dilakukan. "yaa namanya juga sebatang kara, hidup tak mengandalkan siapa-siapa, hidup tak peduli akan gimana, hidup yang tak tau akan jadi apa". Wanita itu sebut saja dia "Mei" (samaran sadja). Mei menikmati hidupnya dengan ikhlas tanpa berontak, menikmati pekerjaannya dengan desah desah kenikmatan, tapi... Ini bukan salah Mei yang  menjadikan dia seperti itu. Sigadis cantik dan lugu itu diam diam selalu menangis dipertengahan malam, disela sela waktu yang sunyi dan kala sepi sepi menghampirinya, penyesalan selalu menikam malam malamnya. Mei menangisi ulahnya "Andai aku seperti mereka gadis gadis pada umumnya, bercengkrama ria dengan sanak keluarga, bertukar cerita dengan teman teman lama, tidur nyenyak di pertengahan malam, serta menempu pendidikan sekolah setinggi tingginya, berjalan mengelilingi banyak kota, menggunakam tas ala slendang yang cantik, memeluk buku buku yang penuh ilmu, “Ahhh.... Andai saja hidupku seperti mereka, aku tidak akan seperti ini" jeritanya kepada malam.  Ini bukan salahku yang diamuk selalu oleh ingin ku, Sigadis itu kembali menangis sesaat pulang dari pesta pesta malam bersama para lelaki hidung belang, "Ini salah siapa"? Aku  harus bertanya kepada siapa tak mungkin aku bertanya kepada pribumi kota tua ini, sedangkan mereka acuh ketika mendengar namaku yang gemar menjadi sebutan pelacur malam. Mei kembali menangis, Mei juga sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, "Mungkin dengan aku mati, bisa menghapus jejak jejak kotorku" sedihnya Mei malam itu. Mei kembali menangis, “Andai aku lahir dari rahim rahim seorang ibu yang berpendidik, yang bisa mendidikku mungkin aku tidak akan menjadi wanita gelandangan dan pelacur malam ini, aku adalah hasil dari orang orang yang berotak binatang. Tengah malam itu mei berjalan mencari makan dengan mengantongi uang 15 ribu hasil dari sisa sisa pekerjaannya itu, dia sudah mengakhiri profesinya sebagai pelacur 2 minggu yang lalu, dan uang tersisa itu kini hanya mencukupi makannya untuk terakhir kali.

Tak lama dia berjalan ditengah malam mencari makanan yang murah di pertengahan kota itu. Mei menemukan gadis kecil berumur 12 tahun yang kelaparan, meminta makan dengan jeritan tangis "kak tolong saya kak, saya dibuang sama ibu saya selama 2 hari belum makan, tolong saya kak, perut saya sakit badan saya lemas". Sontak mei langsung mendekap sigadis kecil itu, dan membawanya pergi makan ke warung makan dengan makanan harga yang pas dengan uang sakunya itu. Mei membiarkannya makan, dan sigadis itu berkata "Kak kenapa tidak makan bersamaku". Mei menjawab sambli menahan air matanya, “Habiskan saja dek, kaka sudah makan” jawabnya sambil memegang perut yang kesakitan. Setelah makan mei segera bergegas membawa adek kecil kearah gubug tempat dimana mei bertinggal.”Untuk sementara waktu ade tinggal sama kaka dulu yah, jangan tinggal diluar sana, diluar sana banyak orang-orang jahat” ucapnya mei kepada perempuan kecil yang bernama sinta itu, tiba tiba  mei batuk- batuk hingga mengeluarkan darah, tubuhnya mulai melemas, mei memilih untuk meminum segelas air untuk memperkuat tubuhnya yang belum terisi makanan selama 3 hari ini, setelah itu mei tertidur dan berniat mengantarkan gadis kecil yang cantik ini kesalah satu panti asuhan yayasan al bulaqi yang ada di perbatasan kota.

Pagi hari, selasa 10 april 2017. Mei bangun  memaksakan dirinya untuk mengantarkan sinta ke panti asuhan anak, padahal mei sedang sakit keras, badannya pun sangat pucat dan  memutih piyas seperti kekurangan darah, namun didalam hati mei, dia berkata “Aku tidak mau kelak sinta senasib seperti aku, pelayan lelaki hidung belang, penikmat pesta pesta malam, dampak dari ulah kedua orang tua ku yang tidak bertanggung jawab, bagaimanapun caranya jangan sampai ada aku yang ke 2 yang sama nasib nya seperti aku, cukup aku yang menjadi korban seperti ini”. Mei mengantarkan sinta dan setelah tiba panti asuhan mei menitipkannya kepada pihak asuhan anak yatim piatu yayasan al bulaqi. Mei memeluk gadis kecil yang cantik itu, dengan erat mei memeluk dan berkata, “Jadi anak yang pintar ya de, ikuti apa kata orang tua barumu” dan sinta dengan polos dia berkata “iyah kak, kalau ketemu dengan mamah dan papah aku ajak kesini ya ka, suruh jemput aku, aku rindu” sontak keduanya menangis. Dan mei bergegas pergi meninggalkannya, dengan tubuh yang sakit keras. Mei harus mencari uang untuk membeli makanan untuk mempertahankan hidupnya, “Tidak mungkin aku kembali kedunia malam itu, mejadi pelacur dan menghibur laki laki yang haus akan kenikmatan dunia, hanya untuk mempertahankan hidup”.

Dengan berjalan seloyongan, mei. “Tolong.... Aku lemas, aku pusing tolong aku” teriaknya. Namun orang-orang tetap acuh, bahkan banyak orang yang mengejeknya, “Dasar pelacur murahan, siang hari masih saja mencari pelayan”. Setelah tiba didepan masjid, Mei melangkah mengarahakan kakinya kedalam masjid hingga baru beberap langkah membuka pintu, mei langsung jatuh terbaring hingga para warga yang disekitar masjid itu kaget dan menolongnya, tidak lama kemudian setelah warga memeriksa keadaan tubuhnya, mei terbaring tanpa nafas dan mememjamkan mata dengan keadaan  mulut tersenyum.

Sadjak untuk gadis

bunga bunga mekar, matahari tidak menuntutnya untuk tetap tegar
angin angin menghilir datang kian mengukir sebuah karir
hitam,hijau,merah,putih adalah warna warna yang elok gembira
gadis itu, aku tidak menuntutnya untuk tetap cantik.
Harum semerbak kelopak bunga
Indah secantik paras bunga
Anggun seperti pesona bunga
Aku hanya ingin gadis itu, diam.
Diam khusyuk, terpangkuh, hidup bersama doa doa harap ku.~




(Cerita ini hanya fiktif belaka mohon maaf jika ada kesamaan nama dan peran, cerpen ini bertujuan untuk memotifasi pembaca)








Jumat, 08 September 2017

secangkir kopi kerinduan "Menebus Rindu"




Secangkir kopi kerinduan

Menebus rindu
Rindu tanpa basa-basi datang, rindu tanpa pamit pergi, aku menebus rindu karena jarak dan waktu melewati malam, melalui musik, sajak dan puisi

Kota kecil penuh pesona ini seringkali di juluki dengan panggilan kota istimewa, selain pembangunannya yang tertata rapih, kabupaten yang memliki 17 kecamatan,  198  desa dan 9 kelurahan ini, mempunyai kekayaan kuliner dan tempat wisata yang dimiliki desa nya masing-masing, yang sangat indah dan membuat banyak wisatawan berminat untuk mengunjunginya, keanekaragaman kultur, kesenian dan ciri khas makanan yang dimiliki di setiap pelosok desa yang ada di kabipaten purwakarta ini, memiliki nilai keindonesiaan yang tidak bisa kita pungkiri, nilai budaya kearifan lokal yang berjalan di purwakarta sangat kental dengan kesundaan nya, yang mana kita kenal dengan filosofi “Silih asah, silih asih, silih asuh dan gotong royong”.

Menbus rinsdu
Aku meyimpan sejuta harap di negeri ini, sejuta pesan untuk diri ini
Aku bersemayam di dalam kebodohan, namun cinta yang meneranginya
Jiwa-jiwa yang lemah mati berteriak tanpa arah
Kepada tuhan aku kembali, menebus rindu kekuasaannya.

Di sudut keramaian kota, malam itu tepat dengan hari minggu dimana setiap pinggir jalan pertengahan kota purwakarta  sangat ramai di penuhi anak muda, baik itu yang berkomunitas ataupun yang bercumbu rayu dengan kekasihnya, aku bersyukur dalam setiap waktu hari-hariku asyik selalu di isi dengan guyonan dan diskusi kecil yang selalu di adakan bersama orang-orang yang hebat dari berbagai kalangan di purwakarta, baik itu dari komunitas, organisasi, tokoh masyarakat, maupun para aktifis mahasiswa dan pelajar, mereka membuka cakrawala pemikiranku mereka pula yang membuatku sanggup merangkai kata, membuat sebuah kalimat dari ratusan hurup yang berbentuk aksra.
Dalam diskusi santai yang terdiri dari beberapa temanku yang menjadi seorang aktifis mahasiswa di purwakarta, diantara mereka bernama heru beliau berkuliah di stai dr khez muttaqien, pria berambut panjang berkumis tebal dan tatapan matanya yang tajam ini adalah sahabat dimana setiap malam menghabiskan secangkir kopi bersamanya. Kopi selalu menjadi perbincangan kita di malam itu, malam penuh kebodohan dari pertanyaan-pertanyaan yang sangat konyol di luar batas kesadaran manusia, disaat aku terdiam dan merenungi setiap langkah kehidupan, telingaku mendengar dunia tertawa begitu senang, menertawakan manusia-manusia yang tidak terkendali pikiran dan hatinya, menertawakan manusia-manusia yang lupa akan agamannya, yang lupa akan imannya dan yang lupa akan kenikmatan yang dia miliki.

Aku bersama tuhan

“Malam begitu tenang melambangkang geram bersimbol bintang,
Keindahan tak pernah teragukan dalam setiap nada yang berbunyi kesunyian,
Suara-suara tertawa layak nada yang terpaksa muncul berbunyi
Aku bersama tuhan, tuhan selalu bersamaku
Didalam malam yang penuh harap”

Selasa, 05 September 2017

Mengenal sosok aktifis HAM, "Munir Said Thalib"




Kopel Purwakarta- Munir adalah pria sederhana yang bersahaja. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara Said Thalib dan Jamilah. Ia adalah seorang tokoh, seorang pejuang sejati, seorang pembela HAM di indonesia. Pria kelahiran Malang, 8 Desember 1965 ini adalah seorang aktivis muslim ekstrim yang kemudian beralih menjadi seorang Munir yang menjunjung tinggi toleransi, menghormati nilai-nilai kemanusiaan, anti kekerasan dan berjuang tanpa kenal lelah dalam melawan praktek-praktek otoritarian serta militeristik.

Munir adalah seorang aktivis yang sangat aktif memperjuangkan hak-hak orang tertindas. Selama hidupnya ia selalu berkomitmen untuk selalu membela siapa saja yang haknya terdzalimi. Tidak gila harta, pangkat, jabatan, dan juga fasilitas. Ia membuktikannya dengan perbuatan. Ketika ia mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah sebagai penerima "The Right Livelihood Award" ia tidak menikmatinya sendiri, melainkan membagi dua dengan Kontras, dan sebagian lagi diserahkan kepada ibunda tercintanya. Di tengah maraknya pejabat berebut fasilitas, Munir malah tidak tergoda. Ia tetap menggunakan sepeda motor sebagai teman kerjanya. Seorang tokoh kelas dunia yang sangat bersahaja.

Gelar SH didapatkannya dari sebuah universitas terkemuka di Malang, Unibraw. Selama menjadi mahasiswa, Munir dikenal sebagai aktivis kampus yang sangat gesit. Ia pernah menjadi Ketua senat mahasiswa fakultas hukum Unibraw pada tahun 1998, koordinator wilayah IV asosiasi mahasiswa hukum indonesia pada tahun 19989, anggota forum studi mahasiswa untuk pengembangan berpikir di Unibraw pada tahun 1988, Sekretaris dewan perwakilan mahasiswa hukum Unibraw pada tahun 1988, sekretaris al-Irsyad cabang Malang pada 1988, 

Munir mewujudkan keseriusannya dalam bidang hukum dengan cara melakukan pembelaan- pembelaan terhadap sejumlah kasus, terutama pembelaannya terhadap kaum tertindas. Ia juga mendirikan dan bergabung dengan berbagai organisasi, bahkan juga membantu pemerintah dalam tim investigasi dan tim penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU).

Beberapa kasus yang pernah ia tangani yaitu pada kasus Araujo yang dituduh sebagai pemberontak melawan pemerintahan Indonesia untuk memerdekakan Timor timur dari Indonesia pada 1992, kasus Marsinah (seorang aktivis buruh) yang dibunuh oleh militer pada tahun 1994, menjadi penasehat hukum warga Nipah, Madura, dalam kasus pembunuhan petani-petani oleh militer pada tahun 1993, menjadi penasehat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan, dalam kasus kerusuhan di PT.Chief Samsung, dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan pada tahun 1995, Penasehat hukum Muhadi (sopir) yang dituduh melakukan penembakan terhadap seorang polisi di Madura, Jawa Timur pada 1994, penasehat hukum para korban dan keluarga Korban Penghilangan Orang secara paksa 24 aktivis politik dan mahasiswa di Jakarta pada tahun 1997 hingga 1998, penasehat hukum korban dan keluarga korban pembantaian dalam tragedi Tanjung Priok 1984 hingga 1998, penasehat hukum korban dan keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I (1998) dan Semanggi II (1999), penasehat hukum dan koordinator advokasi kasus- kasus pelanggaran berat HAM di Aceh, Papua, melalui Kontras. Termasuk beberapa kasus di wilayah Aceh dan Papua yang dihasilkan dari kebijakan operasi Militer. Munir juga aktif di beberapa kegiatan advokasi dalam bidang perburuhan, pertanahan, Lingkungan, Gender dan sejumlah kasus pelanggaran hak sipil dan politik.

Pada Tahun 2003, Munir bersikeras untuk ikut dengan sejumlah aktivis senior dan aktivis pro demokrasi mendatangi DPR paska penyerangan dan kekerasn yang terjadi di kantor Tempo, padahal ia masih diharuskan beristirahat oleh dokter.

Pada tahun 2004, Munir juga bergabung dengan Tim advokasi SMPN 56 yang digusur oleh Pemda. Selain itu, ia juga seorang yang aktif menulis di berbagai media cetak dan elektronik yang berkaitan dengan tema-tema HAM, Hukum, Reformasi Militer dan kepolisian, Politik dan perburuhan.

Munir adalah sosok pemberanni dan tangguh dalam meneriakkan kebenaran. Ia adalah seorang pengabdi yang teladan, jujur, dan konsisten. Berkat pengabdiannya itulah, ia mendapatkan pengakuan yang berupa penghargaan dari dalam negeri dan luar negeri. Di dalam negeri, ia dinobatkan sebagai Man Of The Year 1998 versi majalah UMMAT, penghargaan Pin Emas sebagai Lulusan UNIBRAW yang sukses, sebagai salah seorang tokoh terkenal Indonesia pada abad XX, Majalah Forum Keadilan. Semenatara di luar negeri, ia dinobatkan menjadi As Leader for the Millenniumdari Asia Week pada tahun 2000, The Right Livelihood Award (Alternative Nobel Prizes)untuk promosi HAM dan kontrol sipil atas militer, Stockholm pada December 2000, dan An Honourable Mention of the 2000 UNESCO Madanjeet Singh Prize atas usaha- usahanya dalam mempromosikan toleransi dan Anti Kekerasan, Paris, November 2000.

Wafat
Munir wafat pada tanggal 7 September 2004, di pesawat Garuda GA-974 kursi 40 G dalam sebuah penerbangan menuju Amsterdam, Belanda. Perjalanan itu adalah sebuah perjalanan untuk melanjutkan study-nya ke Universitas Utrecht. Ia dibunuh dengan menggunakan racun arsenik yang yang ditaruh ke makanannya oleh Pollycarpus Budihari Priyanto. Pollycarpus adalah seorang pilot Garuda yang waktu itu sedang cuti. Dan pada saat keberangkatan Munir ke Belanda, secara kontroversial ia diangkat sebagai corporate security oleh Dirut Garuda. Sampai sekarang, kematian seorang Munir, sang Pahlawan orang Hilang, sang pendekar HAM ini masih sebuah misteri. Jenazahnya dimakamkan di taman makam umum kota Batu. Ia meninggalkan seorang istri bernama Suciwati dan dua orang anak, yaitu Sultan Alif Allende dan Diva. Sejak tahun 2005, tanggal kematian Munir, 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.

Untuk memperingati satu tahun kepergian Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul Bunga Dibakar di Goethe-Institut, Jakarta Pusat, 8 September 2005. Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman. Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya. Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan. Munir dibunuh di era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang. Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.
Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul Garuda's Deadly Upgrade hasil kerja sama antara Dateline (SBS TV Australia) dan Off Stream Productions.Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "His Strory". Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.
Sejak 2005, tanggal kematian Munir 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.

Kronologi Pembunuhan Munir
Tiga jam setelah pesawat GA-974 take off dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di bandara Schipol Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.
Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir, meskipun ada yang menduga bahwa oknum-oknum tertentu memang ingin menyingkirkannya.
Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden Susilo juga membentuk tim investigasi independen, namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (purn) Muchdi Pr, yang kebetulan juga orang dekat Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir[1]. Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah padanya[2].Namun demikian, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa[3].

Curriculum Vitae

Nama
:
Munir Said Thalib, SH
Tempat Tanggal Lahir
:
Malang, 8 Desember 1965
Pendidikan Terakhir
:
S1, Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya, Malang.
Pengalaman Organisasi
Selama mahasiswa, Munir muda dan cerdas bergabung dan meminpin sejumlah organisasi;
  • Ketua senat mahasiswa fakultas hukum Unbraw Malang, 1988
  • Koordinator wilayah IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia, 1989
  • Anggota Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir, Unbraw 1988
  • Sekertaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum UNBRAW, 1988
  • Sekertaris Al Irsyad cabang Malang, 1988
  • Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Keseriuasan dalam bidang hukum dan persoalan sosial disekitarnya diwujudkan dalam bentuk pembelaan-pembelaan terhadap sejumlah kasus, mendirikan/bergabung dengan berbagai organisasi, bahkan juga membantu pemerintah dalam tim investigasi dan tim penyusunan Rancangan Undang-Undang ;
  • Divisi Hukum, Komite Solidaritas Untuk Marsinah (KASUM). KASUM adalah komite yang didirikan oleh 10 LSM. KASUM merupakan lembaga yang ditujukan khusus untuk mengadvokasi dan investigasi kasus pembunuhan aktivis buruh Marsinah oleh Aparat Militer. KASUM melakukan berbagai aktifitas untuk mendorong perubahan and menghentikan intervensi militer dalam penyelesaian perselisihan perburuhan.
  • Koordinator Komite Solidaritas Untuk Buruh (KSUB) Surabaya (1994).KSUB adalah lembaga yang didirikan oleh 7 LSM, bertujuan untuk pengembangan dan pendidikan pemberdayaan buruh-buruh. KSUB juga melakukan kampanye untuk perubahan kebijakan pengupahan yang layak bagi buruh.
  • Anggota Presedium Nasional Komisi Independen Pemantauan Pemilihan Umum, 1997-2000.
  • Anggota Badan Penasehat KOMPAK (Komite Mahasiswa Menentang Kekerasan), Komite ini didirikan oleh organ atau elemen mahasiswa yang berusaha menentang kekerasan dan militerisme. (1997-to date).
  • Anggota Dewan Penasehat Formasi (Forum Mahasiswa Syariah Indonesia). Lembaga ini adalah organisasi mahasiswa yang berjuang dan bergerak untuk menciptakan anti kekerasan yang didasari oleh penguatan dari pengajaran Islam (1999-to date).
  • Pendiri dan Koordinator KIPP HAM (Komisi Independen Pemantauan Pelanggaran HAM), 1996. KIPP HAM adalah jaringan dari berbagai LSM dan organisasi Massa yang bertujuan untuk memonitor dan advokasi kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh negara dan konflik horisontal. Pada Maret 1998 KIPP HAM dirubah menjadi KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
  • Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur pada sebelum, selama dan sesudah kerusuhan 1999.
  • Anggota Tim Penyusunan Rancangan Undang-Undang Pengadilan HAM, 2000.
  • Anggota Tim Penyusunan Rancangan Undang-Undang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, 2000.
Karir
  • Tenaga Relawan LBH Surabaya, 1989.
  • Ketua LBH Surabaya, Pos Malang, 1991.
  • Koordinator Divisi Perburuhan dan Divisi Sipil & Politik LBH Surabaya, 1992-1993.
  • Kepala Bidang Operasional, LBH Surabaya, 1993-1995.
  • Direktur LBH Semarang, 1996.
  • Sekertaris bidang Operasional YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), 1996.
  • Wakil ketua YLBHI bidang Operasional, 1997-2001.
  • Koordinator Badan Pekerja Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), 1998.
  • Pendiri dan Inisiator Lembaga Perdamaian dan Rekonsiliasi (Lerai) yang menangani kasus konflik horisontal (seperti konflik idi Maluku).
  • Ketua Dewan Pengurus KontraS, 2000-2004.
  • Anggota Dewan Penasehat Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor Leste (Commissao de Acolhimento, Verdade e Reconcilicao de Timor Leste (CAVR)), 2003.
  • Executive Director of Imparsial (The Indonesian Human Rights Monitor), 2002-2004.
  • Anggota Kelompok Kerja “ Security Sector Reform ”, Pro-Patria, ...- akhir hayat
  • Anggota Istisyariah Al Irsyad, ..-akhir hayat
Penghargaan yang Pernah Diterima semasa Hidup
Atas pengabdian yang dibarengi dengan keteladanan, kejujuran dan konsistensinya, Munir mendapatkan beberapa pengakuan berupa penghargaan dari pihak-pihak di dalam negeri maupun masyarakat Internasional, seperti;
  • As Leader for the Millennium dari Asia Week, 2000.
  • Man of the Year 1988 dari Majalah UMMAT.
  • Salah seorang tokoh terkenal Indonesia pada abad XX, Majalah Forum Keadilan.
  • Penghargaan Pin Emas sebagai Lulusan UNBRAW yang sukses.
  • The Right Livelihood Award (Alternative Nobel Prizes) untuk promosi HAM dan control sipil atas militer, Stockholm, December 2000.
  • An Honourable Mention of the 2000 UNESCO Madanjeet Singh Prize atas usaha-usahanya dalam mempromosikan tolerasnsi dan Anti Kekerasan, Paris, November 2000.
Di lansir dari bandung.blogspot.com

Melepaskan bukan berarti kehilangan




Melepaskan bukan berarti kehilangan
Karya : Riana Ratno Juwita


Mendapatkan apa yang tidak kau sangka akan memilikinya
Berkata Syaikh Mutawalli Asy Sya’rawi : “Jika Allah mengambil dari mu sesuatu yang tidak kau sangka, kelak Allah akan memberi mu sesuatu yang tidak kau sangka akan memilikinya”

Tidak jarang, masing-masing dari kita merasa kecewa dengan hebat saat sesuatu yang kita inginkan tidak bisa kita dapatkan. Tidak jarang kita memprotes jalan yang sudah Allah gariskan untuk setiap hamba-Nya. Manusia boleh berencana dengan hebat, namun percayalah bahwa sebaik-baik perencana tetap hanya Allah.
Berapa sering kita mengeluh saat jalan yang kita arungi nyatanya tidak kita sukai. Berapa sering kita mengutuk diri jika ternyata kenyataan tidak pernah sesuai dengan yang kita harapkan.
Tahukah kita, bahwa ada sesuatu hal yang menurut kita baik, namun tidak baik dalam pandangan Allah. Dan ada sesuatu yang kita berpikir bahwa hal tersebut bernilai baik untuk kita, namun nyatanya bernilai buruk di mata Allah. Allah mengetahui, sedang kita tidak.
Jika saat ini keinginan kita tidak Allah berikan, percaya saja bahwa bukan berarti Allah tidak menginginkan hal itu terjadi kepada kita, melainkan Allah ingin menggantikan sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan dengan sesuatu hal yang terbaik untuk kita. Baik bukan dalam jangka satu atau dua hari, namun dalam jangka yang sangat panjang.
Mengapa setiap dari kita sering merasa kecewa saat kehilangan?
jawabannya hanya satu, karena kita merasa bahwa apa yang kita miliki adalah sepenuhnya milik kita. Kita meng-klaim bahwa sesuatu itu adalah hak kita. Padahal, tanpa kita sadari, yang memiliki segala sesuatu di dalam kehidupan kita hanyalah Allah. Lalu kita? Kita adalah orang-orang yang Allah titipkan atas segala nikmat yang kita terima.
Mengapa kita sering sekali kecewa atas usaha yang telah kita lakukan?
Karena kita, terlalu mengedepankan sebuah harapan. Harapan yang kita taruh tidak pada tempatnya, sehingga saat demikian yang kita dapat adalah sumber kekecewaan. Bukankah, kunci hidup bahagia adalah banyak memberi dan sedikit berharap. Karena itu, saat kita membalikan dua kunci tersebut, maka yang kita rasakan hanyalah terluka, kecewa, dan sebagainya.
Adakah yang pernah merasakan kehilangan? Kehilangan sesuatu yang amat berharga dalam hidup kita, yang kita sendiri bahkan tidak pernah menyangka akan kehilangan sesuatu itu. Pada saat itu terjadi, kita akan merasa terluka sedemikian hebat, terkadang kesal dan mungkin ingin menangis. Maka, menangislah saat itu juga, namun esok dan seterusnya ubahlah tangisan dengan sebuah rasa percaya diri, dengan sebuah keyakinan bahwa apa yang Allah ambil dari sisi kita, bukan berarti kita tak pantas memilikinya, melainkan ada sesuatu pembelajaraan berharga yang ingin Allah tunjukan kepada kita dari kehilangan tersebut.
Mengapa Allah menguji?
Sebab kita diciptakan memang untuk di uji. Di uji dengan hal-hal yang harus kita kerjakan atas kewajiban kita sebagai seorang hamba. Dan di uji dengan hal-hal yang semestinya kita tinggalkan. Sebab dunia diciptakan seperti senda guraw semata.
Mengapa Allah menguji dengan sebuah kesedihan?
Ah, marilah berhenti berpikir bahwa ujian hanya berbentuk kesedihan, kesusahan atau kekecewaan. Sebab ternyata kesenangan yang kita dapatkan pun termasuk sebuah ujian di dalam kehidupan. Yang terberat dalam kehidupan adalah ujian kesenangan yang Allah berikan kepada kita, sebab jarang sekali orang-orang kembali kepada Allah saat dalam masa demikian.
Jika hari ini kesedihan melanda kita, maka percayalah bahwa kali ini kebahagiaan bukanlah porsi yang pas untuk kita. Boleh saja, saat kita diberikan kesenangan, kita akan melupkan siapa yang memberi kesenangan tersebut. Namun boleh jadi, saat kesedihan menimpa, kita dengan hebat kembali kepada Allah.
Sebab itulah, mari kita belajar dari setiap ujian yang Allah berikan kepada kita. Yakinlah, bahwa setiap yang terjadi selalu ada hikmah yang tersembunyi yang akan kita ketahui, dan saat kita mengetahui hikmah tersebut, maka kita akan berkata “Maha Baik Allah telah memberi jalan yang demikian kepada ku”.
Lalu, mengapa sampai saat ini aku tidak pernah merasakan hikmah dari ujian dan kesulitan yang aku hadapi?
Mari menengok pada cermin, sudah seberapa jauh kita berusaha ikhlas menerima setiap jalan yang Allah takdirkan untuk kita. Barangkali, hikmah belum kita dapatkan sebab kita masih memaksa menginginkan sesuatu yang tidak Allah izinkan terjadi dalam hidup kita. Barangkali hikmah belum kita dapatkan, karena tanpa sadar kita tetap memaksa mewujudkan satu hal yang Allah bilang “Itu tidak baik untuk mu”. Maka jawabannya adalah hati kita, sudah seberapa ikhlas atau sudah seberapa hebat kita mencoba ikhlas menerima semua ketetapan-Nya, maka saat kita sudah demikian, kita akan tahu hikmah apa yang tersembunyi dibalik sebuah ujian.
Untuk setiap dari kita yang hari ini mungkin sedang di uji, orang tua kehilangan anaknya, atau anak kehilangan orang tua, istri kehilangan suami, atau suami kehilangan istri, setiap dari kita yang mungkin sudah sepenuhnya berusaha untuk menyempurnakan agama, namun pada akhirnya kandas karena alasan yang mungkin bisa saja tak kita mengerti, atau yang hari ini sedang bersedih karena sebuah pekerjaan, karena pendidikan, dan masih banyak hal lainnya. Mari kita sama-sama belajar, bahwa Allah tidak akan pernah keliru memilihkan jalan untuk setiap hamba-Nya. Bahwa Allah lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui, yang terpenting untuk kita adalah tidak berhenti berusaha dan berdoa, jika Allah telah memberi kita jawaban, maka terimalah dengan baik. Sehingga setelah itu, akan  ada banyak kebaikan yang kita dapatkan tanpa kita duga. InsyaaAllah.
Allah tidak pernah menjanjikan hari-hari tanpa kesedihan, tawa tanpa sedih, panas tanpa hujan. Tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk menghadapi hari-hari sulit, hiburan untuk tangisan, dan petunjuk untuk menjalani kehidupan.
Sesuatu dalam kehidupan sifatnya sementara, jika berjalan dengan baik, nikmatilah. Karena hal itu tidak berlangsung lama. Jika tidak berjalan baik, jangan khawatir, karena hal itu tidak akan berlangsung selamanya – (Pepatah)




Entri yang Diunggulkan

Oleh: Hadi Ibnu sabilillah (Mahasiswa STAI-NU dan wakil sekretaris  PC IPNU Purwakarta) Melibatkan kembali para pelajar dan sebaris ...