Komunitas Pena Dan Lensa

hjhh

Contoh Teks Berjalan dari Kiri ke Kanan
Komunitas Pena dan Lensa

Kamis, 14 September 2017

Halte bis dan balada september




Halte bis dan balada september

OLEH : YAYU NURHASANAH



#
Halte bis sepi. Atapnya menjatuhkan air bekas hujan semalam, lumut menempel sembarangan pada bangku yang tak pernah ada orang yang mau duduk disana------ barangkali hanya aku yang mau. Duduk mematung seperti tak waras, pandanganku menjurus pada kerikil di trotoar, tapi hatiku berlari jauh entah kemana. Ah, Kinan mungkin kau baru tahu di dunia ini ada perempuan yang menulis sajak galau sepertiku; karena biasanya sajak yang berisi harapan ditulis oleh lelaki untuk Siti, atau Laila. 

#
Musik-musik indie berjudul senja dan kopi-- bahkan aku muak mendengarnya. Sebab senja selalu berisi tentang perpisahan, dan kopi adalah obrolan tentang manis pahitnya hidup (yang selalu begitu-begitu saja) tak pernah kudengar lagu tentang filosofi koin yang diketuk kondektur pada kaca jika mobil bis susah sampai tujuan atau mengapa tukang sapu tangan selalu menjajakan barang diatas paha penumpang lalu mengambilnya lagi? Halte bis masih bisu, menungguku untuk lekas angkat kaki kemudian meninggalkan bangku dalam keadaan sunyi.

#
September bagiku tak pernah setabah bulan juni yang selalu dikisahkan sapardi. Bulan ini selalu diisi orang-orang tidur "wake me up when september ends...." begitulah kira-kira alunan musik yang sering kudengar dari playlist musik kafe atau warung pinggir jalan begitu september akan berakhir, bahkan anak muda berambut gondrong meneriakkan lagu ini di pinggir alun-alun kota, entah menghayati atau menghilangkan depresi.

#
Kinan, cintaku. Sebenarnya aku merasa sangsi untuk mengakui kalau perempuan bisa gila hanya karena takut cintanya bertepuk sebelah tangan. Kupikir, ini adalah sebuah pesimis yang paripurna. Kebutaan dan kebodohan untuk menafsirkan debar-debur yang terlalu cepat bermuara. Kin, kalau nanti kau menyuruhku berpuisi, barangkali aku akan berubah menjadi kahlil gibran versi wanita.

#
Halte dan coretan *viking the jak anjing* tetap sunyi. Tak ada yang lewat hanya untuk sekedar berjualan tahu lontong atau anak kecil yang menangis karena kehilangan mama. Semenjak september, halte ini benar-benar sepi. Aku mengutuki greenday diam-diam karena telah menyihir manusia menjadi tertidur saat september dan terbangun di akhir bulan. Yang jadi perkara, kenapa hanya aku yang terjaga?

Terjaga
        Aku
Pada
     September
Sialan
     Cerita-cerita
Nina bobo
      Tidurkan 
Aku
     Bersama
Cinta
      Yang
Menyerah

#
Sayangku, mungkin 5 menit lagi aku akan pergi. Sebab jika terlalu lama disini, kau akan datang tanpa meninggalkan kesan apa-apa. Dan aku akan patah lagi untuk yang kesekian kali.

Kinan, Halte ini akan kembali ramai saat kau melihat coretan ini.


14 September 2017
Untuk kinan yang kusamarkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Oleh: Hadi Ibnu sabilillah (Mahasiswa STAI-NU dan wakil sekretaris  PC IPNU Purwakarta) Melibatkan kembali para pelajar dan sebaris ...