Komunitas Pena Dan Lensa

hjhh

Contoh Teks Berjalan dari Kiri ke Kanan
Komunitas Pena dan Lensa

Jumat, 08 September 2017

secangkir kopi kerinduan "Menebus Rindu"




Secangkir kopi kerinduan

Menebus rindu
Rindu tanpa basa-basi datang, rindu tanpa pamit pergi, aku menebus rindu karena jarak dan waktu melewati malam, melalui musik, sajak dan puisi

Kota kecil penuh pesona ini seringkali di juluki dengan panggilan kota istimewa, selain pembangunannya yang tertata rapih, kabupaten yang memliki 17 kecamatan,  198  desa dan 9 kelurahan ini, mempunyai kekayaan kuliner dan tempat wisata yang dimiliki desa nya masing-masing, yang sangat indah dan membuat banyak wisatawan berminat untuk mengunjunginya, keanekaragaman kultur, kesenian dan ciri khas makanan yang dimiliki di setiap pelosok desa yang ada di kabipaten purwakarta ini, memiliki nilai keindonesiaan yang tidak bisa kita pungkiri, nilai budaya kearifan lokal yang berjalan di purwakarta sangat kental dengan kesundaan nya, yang mana kita kenal dengan filosofi “Silih asah, silih asih, silih asuh dan gotong royong”.

Menbus rinsdu
Aku meyimpan sejuta harap di negeri ini, sejuta pesan untuk diri ini
Aku bersemayam di dalam kebodohan, namun cinta yang meneranginya
Jiwa-jiwa yang lemah mati berteriak tanpa arah
Kepada tuhan aku kembali, menebus rindu kekuasaannya.

Di sudut keramaian kota, malam itu tepat dengan hari minggu dimana setiap pinggir jalan pertengahan kota purwakarta  sangat ramai di penuhi anak muda, baik itu yang berkomunitas ataupun yang bercumbu rayu dengan kekasihnya, aku bersyukur dalam setiap waktu hari-hariku asyik selalu di isi dengan guyonan dan diskusi kecil yang selalu di adakan bersama orang-orang yang hebat dari berbagai kalangan di purwakarta, baik itu dari komunitas, organisasi, tokoh masyarakat, maupun para aktifis mahasiswa dan pelajar, mereka membuka cakrawala pemikiranku mereka pula yang membuatku sanggup merangkai kata, membuat sebuah kalimat dari ratusan hurup yang berbentuk aksra.
Dalam diskusi santai yang terdiri dari beberapa temanku yang menjadi seorang aktifis mahasiswa di purwakarta, diantara mereka bernama heru beliau berkuliah di stai dr khez muttaqien, pria berambut panjang berkumis tebal dan tatapan matanya yang tajam ini adalah sahabat dimana setiap malam menghabiskan secangkir kopi bersamanya. Kopi selalu menjadi perbincangan kita di malam itu, malam penuh kebodohan dari pertanyaan-pertanyaan yang sangat konyol di luar batas kesadaran manusia, disaat aku terdiam dan merenungi setiap langkah kehidupan, telingaku mendengar dunia tertawa begitu senang, menertawakan manusia-manusia yang tidak terkendali pikiran dan hatinya, menertawakan manusia-manusia yang lupa akan agamannya, yang lupa akan imannya dan yang lupa akan kenikmatan yang dia miliki.

Aku bersama tuhan

“Malam begitu tenang melambangkang geram bersimbol bintang,
Keindahan tak pernah teragukan dalam setiap nada yang berbunyi kesunyian,
Suara-suara tertawa layak nada yang terpaksa muncul berbunyi
Aku bersama tuhan, tuhan selalu bersamaku
Didalam malam yang penuh harap”

0 komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Oleh: Hadi Ibnu sabilillah (Mahasiswa STAI-NU dan wakil sekretaris  PC IPNU Purwakarta) Melibatkan kembali para pelajar dan sebaris ...