Melepaskan bukan berarti kehilangan
Karya : Riana Ratno Juwita
Mendapatkan apa yang tidak kau sangka akan memilikinya
Berkata Syaikh Mutawalli Asy Sya’rawi : “Jika Allah mengambil dari mu sesuatu yang tidak kau sangka, kelak Allah akan memberi mu sesuatu yang tidak kau sangka akan memilikinya”
Tidak jarang, masing-masing dari kita merasa kecewa dengan hebat saat sesuatu yang kita inginkan tidak bisa kita dapatkan. Tidak jarang kita memprotes jalan yang sudah Allah gariskan untuk setiap hamba-Nya. Manusia boleh berencana dengan hebat, namun percayalah bahwa sebaik-baik perencana tetap hanya Allah.
Berapa sering kita mengeluh saat jalan yang kita arungi nyatanya tidak kita sukai. Berapa sering kita mengutuk diri jika ternyata kenyataan tidak pernah sesuai dengan yang kita harapkan.
Tahukah kita, bahwa ada sesuatu hal yang menurut kita baik, namun tidak baik dalam pandangan Allah. Dan ada sesuatu yang kita berpikir bahwa hal tersebut bernilai baik untuk kita, namun nyatanya bernilai buruk di mata Allah. Allah mengetahui, sedang kita tidak.
Jika saat ini keinginan kita tidak Allah berikan, percaya saja bahwa bukan berarti Allah tidak menginginkan hal itu terjadi kepada kita, melainkan Allah ingin menggantikan sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan dengan sesuatu hal yang terbaik untuk kita. Baik bukan dalam jangka satu atau dua hari, namun dalam jangka yang sangat panjang.
Mengapa setiap dari kita sering merasa kecewa saat kehilangan?
jawabannya hanya satu, karena kita merasa bahwa apa yang kita miliki adalah sepenuhnya milik kita. Kita meng-klaim bahwa sesuatu itu adalah hak kita. Padahal, tanpa kita sadari, yang memiliki segala sesuatu di dalam kehidupan kita hanyalah Allah. Lalu kita? Kita adalah orang-orang yang Allah titipkan atas segala nikmat yang kita terima.
jawabannya hanya satu, karena kita merasa bahwa apa yang kita miliki adalah sepenuhnya milik kita. Kita meng-klaim bahwa sesuatu itu adalah hak kita. Padahal, tanpa kita sadari, yang memiliki segala sesuatu di dalam kehidupan kita hanyalah Allah. Lalu kita? Kita adalah orang-orang yang Allah titipkan atas segala nikmat yang kita terima.
Mengapa kita sering sekali kecewa atas usaha yang telah kita lakukan?
Karena kita, terlalu mengedepankan sebuah harapan. Harapan yang kita taruh tidak pada tempatnya, sehingga saat demikian yang kita dapat adalah sumber kekecewaan. Bukankah, kunci hidup bahagia adalah banyak memberi dan sedikit berharap. Karena itu, saat kita membalikan dua kunci tersebut, maka yang kita rasakan hanyalah terluka, kecewa, dan sebagainya.
Adakah yang pernah merasakan kehilangan? Kehilangan sesuatu yang amat berharga dalam hidup kita, yang kita sendiri bahkan tidak pernah menyangka akan kehilangan sesuatu itu. Pada saat itu terjadi, kita akan merasa terluka sedemikian hebat, terkadang kesal dan mungkin ingin menangis. Maka, menangislah saat itu juga, namun esok dan seterusnya ubahlah tangisan dengan sebuah rasa percaya diri, dengan sebuah keyakinan bahwa apa yang Allah ambil dari sisi kita, bukan berarti kita tak pantas memilikinya, melainkan ada sesuatu pembelajaraan berharga yang ingin Allah tunjukan kepada kita dari kehilangan tersebut.
Mengapa Allah menguji?
Sebab kita diciptakan memang untuk di uji. Di uji dengan hal-hal yang harus kita kerjakan atas kewajiban kita sebagai seorang hamba. Dan di uji dengan hal-hal yang semestinya kita tinggalkan. Sebab dunia diciptakan seperti senda guraw semata.
Mengapa Allah menguji dengan sebuah kesedihan?
Ah, marilah berhenti berpikir bahwa ujian hanya berbentuk kesedihan, kesusahan atau kekecewaan. Sebab ternyata kesenangan yang kita dapatkan pun termasuk sebuah ujian di dalam kehidupan. Yang terberat dalam kehidupan adalah ujian kesenangan yang Allah berikan kepada kita, sebab jarang sekali orang-orang kembali kepada Allah saat dalam masa demikian.
Jika hari ini kesedihan melanda kita, maka percayalah bahwa kali ini kebahagiaan bukanlah porsi yang pas untuk kita. Boleh saja, saat kita diberikan kesenangan, kita akan melupkan siapa yang memberi kesenangan tersebut. Namun boleh jadi, saat kesedihan menimpa, kita dengan hebat kembali kepada Allah.
Sebab itulah, mari kita belajar dari setiap ujian yang Allah berikan kepada kita. Yakinlah, bahwa setiap yang terjadi selalu ada hikmah yang tersembunyi yang akan kita ketahui, dan saat kita mengetahui hikmah tersebut, maka kita akan berkata “Maha Baik Allah telah memberi jalan yang demikian kepada ku”.
Lalu, mengapa sampai saat ini aku tidak pernah merasakan hikmah dari ujian dan kesulitan yang aku hadapi?
Mari menengok pada cermin, sudah seberapa jauh kita berusaha ikhlas menerima setiap jalan yang Allah takdirkan untuk kita. Barangkali, hikmah belum kita dapatkan sebab kita masih memaksa menginginkan sesuatu yang tidak Allah izinkan terjadi dalam hidup kita. Barangkali hikmah belum kita dapatkan, karena tanpa sadar kita tetap memaksa mewujudkan satu hal yang Allah bilang “Itu tidak baik untuk mu”. Maka jawabannya adalah hati kita, sudah seberapa ikhlas atau sudah seberapa hebat kita mencoba ikhlas menerima semua ketetapan-Nya, maka saat kita sudah demikian, kita akan tahu hikmah apa yang tersembunyi dibalik sebuah ujian.
Untuk setiap dari kita yang hari ini mungkin sedang di uji, orang tua kehilangan anaknya, atau anak kehilangan orang tua, istri kehilangan suami, atau suami kehilangan istri, setiap dari kita yang mungkin sudah sepenuhnya berusaha untuk menyempurnakan agama, namun pada akhirnya kandas karena alasan yang mungkin bisa saja tak kita mengerti, atau yang hari ini sedang bersedih karena sebuah pekerjaan, karena pendidikan, dan masih banyak hal lainnya. Mari kita sama-sama belajar, bahwa Allah tidak akan pernah keliru memilihkan jalan untuk setiap hamba-Nya. Bahwa Allah lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui, yang terpenting untuk kita adalah tidak berhenti berusaha dan berdoa, jika Allah telah memberi kita jawaban, maka terimalah dengan baik. Sehingga setelah itu, akan ada banyak kebaikan yang kita dapatkan tanpa kita duga. InsyaaAllah.
Allah tidak pernah menjanjikan hari-hari tanpa kesedihan, tawa tanpa sedih, panas tanpa hujan. Tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk menghadapi hari-hari sulit, hiburan untuk tangisan, dan petunjuk untuk menjalani kehidupan.
Sesuatu dalam kehidupan sifatnya sementara, jika berjalan dengan baik, nikmatilah. Karena hal itu tidak berlangsung lama. Jika tidak berjalan baik, jangan khawatir, karena hal itu tidak akan berlangsung selamanya – (Pepatah)
0 komentar:
Posting Komentar